Sabtu, 28 Maret 2020

SIMULASI MONTE CARLO

SIMULASI MONTE CARLO
Simulasi Monte Carlo adalah tipe simulasi probabilistik untuk mencari penyelesaiaan masalah dengan sampling dari proses random Dasar simulasiMonte Carlo adalah mengadakan percobaan (eksperimen) pada elemen-elemen probabilistik melalui sampling acak. Sehingga simulasi Monte Carlo mengizinkan manajer untuk menentukan beberapa kebijakan yang menyangkut kondisi perusahaan.
Teknik simulasi Monte Carlo terbagi atas lima langkah sederhana.
1.    Menetapkan suatu distribusi probabilitas bagi variabel yang penting.
Gagasan dasar simulasi Monte Carlo adalah membangkitkan nilai untuk variabel pada model yang sedang diuji. Pada sistem dunia nyata, sebagian besar variabel memiliki probabilitas alami,  misalnya permintaan persediaan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas proyek. Cara menetapkan distribusi probabilitas bagi variabel tertentu adalah menguji hasil historis, yaitu dengan membagi frekuensi pengamatan untuk setiap output variabel yang mungkin dengan jumlah pengamatan total.
2.    Membuat distribusi probabilitas kumulatif bagi setiap variabel.
Mengubah distribusi probabilitas biasa menjadi sebuah distribusi probabilitas kumulatif (cumulative probability distribution)

3.    Menetapkan sebuah interval angka acak bagi setiap variabel.
Setelah distribusi probabilitas kumulatif bagi setiap variabel yang digunakan dalam simulasi ditetapkan, maka diberikan serangkaian angka yang mewakili setiap nilai atau output yang memungkinkan.
4.    Membangkitkan angka acak.
Angka acak dapat dihasilkan dengan dua cara. Jika persoalan yang dihadapi besar dan proses yang sedang diteliti melibatkan banyak percobaan simulasi, maka digunakan program komputer untuk membangkitkan angka acak. Jika simulasi dilakukan dengan perhitungan tangan, angka acak dapat diambil dari sebuah tabel angka acak.
5.    Menyimulasikan serangkaian percobaan.
Hasil dari eksperimen dapat disimulasikan secara sederhana dengan memilih angka acak dari Tabel F.4. Percobaan dapat dimulai dari titik mana pun pada tabel, selanjutnya perhatikan dalam interval mana setiap angka berada.
Contoh : 
Setelah melakukan pengamatan selama 200 hari, sebuah toko ban memperkirakan permintaan ban per harinya seperti pada tabel dibawah ini. Toko tersebut hendak memperkirakan permintaan ban untuk 10 hari kedepan. 
A screenshot of a cell phone

Description automatically generated

Penyelesaian : 
·      Langkah 1: Menetapkan distribusi probabilitas 
A screenshot of a cell phone

Description automatically generated
·      Langkah 2 : Menetapkan distribusi kumulatif 
A screenshot of a cell phone

Description automatically generated




Diagram Probabilitas kumulatif
A close up of a map

Description automatically generated
·      Langkah 3 : Interval Bilangan Acak 
A screenshot of a cell phone

Description automatically generated








·      Langkah 4 : Pembangkit Bilangan Acak 
A close up of a keyboard

Description automatically generated

Tabel Penarikan Bilangan Acak menggunakan excel
A screenshot of a computer

Description automatically generated











·      Langkah 5 : Menjalankan Simulasi 
A screenshot of a cell phone

Description automatically generated
Rata rata permintaan per hari : 28/10 = 2,8 ban 
Cara ekspektasi: 
5
E = ∑ (probablitas dari ban) x ( permintaan ban) 
i=0
= (0,05)(0) + (0,10)(1) + (0,20)(2) + (0,30)(3) + (0,20)(4) + (0,15)(5) 
= 2,95 ban 
Kalau dilakukan 100 kali penarikan bilangan acak akan terlihat jelas permintaan ban sesuai dengan masa lalu 
yang disimulasikan 




Sumber bacaan :


Heizer, J., Render, B. (2009). Operations management:  Sustainability and Supply Chain Management. 9th Edition. Alihbahasa Chriswan Sungkono. Jakarta : Salemba Empat.

Render, B., Stair, R, M., Hanna, M. E., Hale, T. S. (2017). Quantitative analysis for management. 13th. Boston: Pearson Education.


Jumat, 20 Maret 2020

SIMULASI PERMODELAN


Sistem dan model

Sistem merupakan kumpulan elemen yang bekerja bersama untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

Karakteristik atau ciri-ciri system :

·      Sistem terdiri dari berbagai elemen yang membentuk satu kesatuan
·      Adanya interaksi, saling ketergantungan dan kerjasama antar elemen
·      Sebuah sistem ada untuk mencapai tujuan tertentu
·      Memiliki mekanisme / transformasi
·      Memiliki lingkungan yang mengakibatkan dinamika system

Tujuan model:

AKADEMIK
MANAJERIAL
untuk menjelaskan sekumpulan fakta karena belum ada teori
Alat pengambilan keputusan
Untuk mencari konfirmasi, bila telah ada teori
Proses belajar dan alat komunikasi

Klasifikasi simulasi :

Model Simulasi Statik vs. Dinamik

Model Simulasi Statik
Model Dinamik
·      representasi sistem pada waktu tertentu. Waktu tidak
berperan di sini.

·      merepresentasikan sistem dalam perubahannya
terhadap waktu.




Model Simulasi Deterministik vs. Stokastik

Model deterministik
Model stokastik
·      tidak memiliki komponen probabilistik
(random).

·      memiliki komponen input random, dan
menghasilkan output yang random pula.





Model Simulasi Kontinu vs. Diskrit

Model kontinu
Model diskrit
·      status berubah secara kontinu terhadap waktu, mis.
gerakan pesawat terbang.

·      status berubah secara instan pada titik-titik waktu
yang terpisah, mis. jumlah customer di bank.


Simulasi discrete-event:

pemodelan sistem dalam perubahannya terhadap waktu di mana
variabel-variabel status berubah secara instan pada titik-titik waktu
yang terpisah.

A close up of a map

Description automatically generated




1.    Merumukan masalah

Adanya suatu permasalahan ditandai dengan munculnya gejala. Untuk
mengetahui permasalahan yang sebenarnya, maka perlu
mengumpulkan informasi secara aktual sesuai dengan kejadian
lapangan dan semua gejala yang ditimbulkannya.
Pencarian informasi tersebut bisa dilakukan dengan mencari jawaban
dari pertanyaan : apa , bagaimana, mengapa, dimana, kapan dan
siapa .

2.    Menentukan tujuan penelitian

Setelah pokok permasalahan ditemukan, tentukan tujuan penelitian
untuk membatasi pengembangan ataupun penyelesaian masalah.
Untuk membuat suatu model, tidak semua kondisi dapat dipastikan
kejadiannya. Untuk kondisi yang sangat sulit diprediksikan dengan
pasti, diberikan asumsi. Dengan tujuan yang telah ditetapkan, akan
didapat batasan yang pasti pada saat pengembangan penyelesaian
masalah sesuai kebutuhan metode dan teori yang dijadikan
landasannya pengembangannya.

3.    Mengembangkan penyelesaian masalah

Tahap ini merupakan awal penyelesaian masalah. Jika tahap ini tidak
sesuai dengan kebutuhan maka seluruh penelitian tidak dapat
digunakan seperti yang di harapkan. Dalam tahap ini pendekatan
teoritis dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sebagai
alternative cara menyelesaikan masalah. Ketika data pendukung
pengamatan di lapangan dan tujuan telah ditentukan, tindakan
berikutnya adalah menganalisis data tersebut. Dari proses analisis
akan didapatkan suatu ketentuan yang berupa asumsi, kendala, sebab
akibat dari satu variable dengan variable yang lain, serta factor lain
yang berhubungan dengan pembuatan model.

4.    Verifikasi

menentukan program komputer simulasi bekerja sebagaimana
mestinya, yaitu sama dengan men-debug program komputer.
Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (mis.,
flowchart dan asumsi-asumsi) menjadi program yang berjalan dengan
benar.
Proses pengujian terhadap model tersebut perlu dilakukan. Jika
pengujian model yang diharapkan dengan pengembangan aplikasi
dapat dipastikan tidak timpang maka proses penyesuaian metode yang
digunakan dalam model akan mampu memberikan alternative tanpa
harus mengubah model.

5.     Validasi

Berkenaan dengan menentukan apakah model konseptual simulasi
(bukan program komputer) merupakan representasi yang akurat dari
sistem yang dipelajari.
Jika model simulasi dan hasilnya diterima oleh manajer/client sebagai
valid, dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan, berarti model tersebut credible.
Proses ini sebagai kendali agar asumsi, batasan dan variable yang
diperlukan saat proses benar-benar langsung dikaitkan dalam suatu
proses di dalam aplikasi yang dibangun.
Penyajian aplikasi ini diharapkan mampu memberikan alternative
pengambilan keputusan dengan memberikan berbagai startegi pilihan
yang mudah dimengerti oleh mereka yang bertanggung jawab.
Validasi (dianalisis secara statistic data dapat mewakili) dapat
dilakukan dengan membandingkan model output dengan system yang
sebenarnya
Pengujian subyektif : 

·      dengan pakar menilai hasil output berdasarkan kemahiran 
dalam sisstem dan pengalaman

pengujian obyektif :
·      menggunakan statistik
·      membandingkan data sebenarnya dengan hasil simulasi

6.    Implementasi dan hasil jawaban masalah

Penyajian dari aplikasi yang disesuaikan dengan model diharapkan
mampu menerjemahkan permasalahan dan fungsi aplikasi yang
dibangun kepada seluruh orang yang berinteraksi dengan aplikasi
tersebut. Proses ini juga mampu menggambarkan prosedur
operasional yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan oleh
orang yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian permasalahan
tersebut.


METODE PERAMALAN (FORECASTING) DALAM DUNIA INDUSTRI

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu ...